Senin, 28 Februari 2011

Paradigma Baru Dalam Pendidikan Ilmu Kedokteran

MAKALAH SMALL GROUP DISCUSSION (SGD)
Skenario II
Paradigma Baru Dalam Pendidikan Ilmu Kedokteran


                                                                                 


Disusun Oleh Kelompok II

1.      M. Afrian Fakhrul Haqqi          ( 010.06.0011 )
2.      Dedi Irawan                                 ( 010.06.0018 )
3.      Desy Afni Wulandari                  ( 010.06.0015 )
4.      Rahmatussafri                             ( 010.06.0012 )
5.      Samsul                                          ( 010.06.0013 )                                   
6.      Rajib Maulana                            ( 010.06.0014 )
7.      Uyun Mihwar                              ( 010.06.0020 )
8.      Elok Ainika Prautami                 ( 010.06.0017 )
9.      Rizka Leonita Fahmy                 ( 010.06.0016 )
10  Amyaristasya Sintiya Agustina  ( 010.06.0019 )


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ISLAM AL-AZHAR
MATARAM
KATA PENGANTAR


     Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat ALLAH SWT, karena dengan rahmat dan hidayahnya kami dapat menyelesaikan tugas kelompok kami dalam skenario 2 dengan judul “ BERFIKIR KRITIS ”. Adapun tugas ini kami selesaikan sebagai bahan acuan bagi mahasiswa khususnya mahasiswa Fakultas kedokteran Universitas Islam Al-Azhar Mataram
            Tentu saja bahan-bahan yang terhimpun dalam tugas ini sepenuhnya bukan hasil kami sendiri melainkan kami pilah, yang menurut kami atau siapa saja yang dapat dengan mudah mempelajarinya, mendalaminya serta mensosialisasikannya, minimal dilingkungannya.
            Semoga laporan ini dapat lebih bermanfaat bagi pembaca, maupun bagi bangsa dan tanah air. Laporan ini tentunya masih jauh dari sempuran, oleh karena itu saran dan kritik yang membangun sangat kami harapkan untuk sempurnanya laporan ini.Terima kasih


Mataram, 27 september 2010

Tim Penyusun






UNIVERSITAS ISLAM AL-AZHAR FAKULTAS KEDOKTERAN
BLOK 1 : BELAJAR EFEKTIF
SKENARIO 2 :

Bihbah jarang menulis esai saat masih duduk dibangku SMA, dan saat harus membuat Karya Tulis Ilmiah di fakultas kedokteran ia kaget. Ia mengira sudah cukup satu atau dua kali berkonsultasi dengan pembimbingnya tentang judul dan sedikit tentang metodologi penelitiannya.
Ia terkejut saat ia menyerahkan naskah lengkapnya, ia disuruh pembimbingnya untuk merevisi seluruh karya tulisnya. Menerut pembimbingnya, ide dan topic yang ingin disampaikan Bihbah tidak tersusun secara logis dan baik. Dari tulisannya tanpak bahwa Bihbah tidak mengerti apa yang ia baca dari sumber-sumber literature. Bihbah disuruh mempelajari cara membaca kritis dan melakukan pencatatan yang baik. Bihbah juga dianjurkan mempelajari “mindmapping” atau “concept mapping”.
Selain itu, kemampuan Bihbah untuk berbahasa Indonesia tulis kurang baik. Kesalahan-kesalahan dalam tata bahasa, tanda baca dan ejaan juga merupakan alasan ditolak karyanya.
Bihbah tidak menyangka bahwa untuk karya tulis ilmiah ada struktur penulisan sendiri. Pembimbingnya menyatakan bahwa tinjauan pustaka dan daftar pustakanya tidak dapat mendukung suatu penelitian ilmiah. Bihbah banyak menggunakan tulisan yang berasal dari majalah popular atau surat khabar dan sedikit uraian dari blog di internet. Pembimbingnya menyuruhnya mencari artikel-artikel dari majalah ilmiah yang terakreditasi atau dari sumber-sumber di internet yang dapat dipertanggungjawabkan. Ia menganjurkan mencari artikel yang “evidence based” dan melakukan critical appraisal. Daftar pustakanya sebaiknya ditulis dengan system Vancouver atau Harvard. Cara mengsitir artikel pun harus yang benar.


I.                   Identifikasi dan Klasifikasi
1.      Permasalahan
Pembiasaan diri menggunakan system berfikir kritis dalam pembuatan karya tulis ilmiah serta penggunaan bahasa Indonesia yang baku dan benar.

2.      Kata-kata yang tidak diketahui
1.      Karya Tulis Ilmiah
Karya tulis yang disusun oleh seorang penulis berdasarkan hasil-hasil penelitian ilmiah atau laporan tertulis dan dipublikasikan yang memaparkan hasil penelitian yang telah dilakukan dengan memenuhi kaedah dan etika keilmuan yang dilakukan dan ditaati oleh masyarakat.
2.      Metodologi Penelitian
Cara ilmiah  untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu yang didasarkan pada ciri-ciri keilmuan, yaitu rasional, empiris, dan sistematik.
·         Rasional berarti penelitian ini dilakukan dengan cara-cara yang masuk akal, sehingga terjangkau oleh penalaran manusia.
·         [Empiris berarti cara-cara yang dilakukan itu dapat diamati indra manusia, sehingga orang lain dapat mengamati dan mengetahui cara-cara yang digunakan (bedakan cara yang ilmiah, misalnya mencari data jatuhnya pesawat dari paranormal).
·         Sistematis artinya proses penelitian itu menggunakan langkah-langkah tertentu yang bersifat logis.
3.      Literature
Bahan atau sumber ilmiah yang biasa digunakan untuk membuat suatu karya tulis. Mirip dengan daftar pustaka.




4.      Membaca Kritis
Sebuah pendekatan aktif untuk membaca yang melibatkan dalam pemeriksaan keadaan teks. Menghafal dan pemahaman teks tercapai. Selain itu, teks tersebut akan dipecah menjadi komponen dan periksa secara kritis untuk mencapai pemahaman yang bermakna material.
5.       Mindmapping
Metode mempelajari konsep yang ditemukan oleh Tony Buzan. Konsep ini didasarkan pada cara kerja otak kita menyimpan informasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa otak kita tidak menyimpan informasi dalam kotak-kotak sel saraf yang terjejer rapi melainkan dikumpulkan pada sel-sel saraf yang berbercabang-cabang yang apabila dilihat sekilas akan tampak seperti cabang-cabang pohon.
6.       Critical Appraisial
Proses sistematis untuk menguji validitas, hasil, dan relevansi dari sebuah bukti ilmiah (hasil penelitian) sebelum digunakan untuk mengambil keputusan.
·         Merupakan bagian penting dari evidence-based medicine.
·         Menjembatani jurang antara hasil riset dengan aplikasi praktis.
7.      Evidence Based
Adalah bukti-bukti yang mendasari sebuah karya tulis ilmiah
                          
8.      Sistem Vancouver
cara penulisan referensi dalam makalah akademik. Hal ini populer dalam ilmu fisika, dan merupakan salah satu dari dua sistem referensi yang biasanya digunakan dalam Kedokteran, yang lain menjadi.


9.      Merevisi
Mendeteksi kesalahan,  menguji kembali, melakukan kajian, dan  memeriksa dengan hati-hati suatu karya.



10.  Mensitir Artikel
Kegiagtan pengambilan data dari media informasi yang memiliki referensi akurat.

Adapun prmasalahan lain yang kami temukan pada sekenario 2, yaitu tentang berfikir kritis, selain kata-kata dan istilah-istilah adalah sebagai berikut     :
1.      Pembiasaan diri dalam penulisan karya tulis ilmiah setelah memasuki jenjang perkuliahan
Yang dimaksud dengan pembiasaan diri adalah, Bihbah harus bisa menguasai tata cara pembuatan karya  tulis ilmiah. Karena di jelaskan bahwa sejak dibangku SMU Bihbah jarang sekali menulis karya tulis ilmiah.
2.      Penggunaan sistem belajar kritis dan bahasa yang benar.
Artinya Bihbah harus terbiasa dengan cara belajar yang kritis dan benar-benar aktif, serta sekreatif mungkin, baik itu dalam hal membaca, menulis, dan menentukan topik dan tema yang akan ditulis sebagai karya tulis ilmiah, dan penggunaaan kata baku.
3.      Pemahaman tentang struktur penulkisan karya tulis ilmaih dan pengambilan sumber data yang benar.
Bihbah harus tidak mengerti tata cara penulisa karya tulis ilmiah. Ia juga tidak bisa menentukan sumber referensi yang baik dan terakreditasi dan dapat dipertanggung jawabkan.





II.                Kesimpulan
Dalam penulisan karya tulis ilmiah, banyak sekali hal yang harus diperhatikan dan ditulis dengan hati-hati yang artinya tidak sembarangan.
Hal-hal yang perlu diperhatikan antara lain          :
1.      Penentuan ide dan topik yang kreatif, baik dan logis.
2.      Pengunaan tata bahasa yang baik.
3.      Struktur penulisan karya tulis ilmiah
4.      Sumber referensi
5.      Cara penulisan
6.      Mengerti setiap segi karya tulis yang ditulis.













Daftar Pustaka
Anonym, (muliadinur.wordpress.com/…/penulisan-karya-ilmiah-pengantar.html)
 Rodin Auguste , 1902 Le Penseur, atau "Sang Pemikir",
Anonym, www.nkm.nih.gov/bds/uniform requrements.html.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar