
BIOMEDIK
( TUGAS SMALL GROUP DISCUSSION SKENARIO 3.4 )
Disusun Oleh Kelompok 1 :
1. M. Afrian Fakhrul Haqqi
2. Rachmat Belgi Saputra
3. Rahmatussafri
4. Samsul
5. Tauvan Malaidi Putra
6. I Nengah Putra Ari Sudewa
7. R. Jamilatul Fitriani
8. Gede Suartika
9. Angger Bayu Wibisono
10. Ni Luh Putu Ayu Septhiari A
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ISLAM AL-AZHAR MATARAM
2010
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah S.W.T yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang Kontrol Genetik, dasar-dasar genetika dan embriologi dapat terselesaikan dengan baik.
Dalam penyusunan makalah ini, kami banyak mendapat bantuan, bimbingan, masukan dan motivasi dari berbagai pihak baik secara langsung maupun tidak langsung. Untuk itu dalam kesempatan ini, kami menyampaikan ucapan terimakasih kepada teman-teman yang telah memberi arahan dan penjelasan tentang tata cara penulisan makalah ini.
Kami menyadari penulisan ini masih banyak kekurangannya, untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan laporan ini. Semoga laporan ini bisa bermanfaat bagi mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Al-Azhar Mataram secara umum dan bagi masyarakat pada umumnya.
Mataram, 07 januari 2011
Penyusun
Kelompok 1
BAB I
PENDAHULUAN
TOPIK 3.4 : KONTROL GENETIK, DASAR- DASAR GENETIKA DAN EMBRIOLOGI
SKENARIO
Beberapa tahun yang lalu di kuta bali telah terjadi peristiwa yang mengejutkan dunia internasional, pasalnya bom dengan skala besar mengguncang pulau dewta. Pada saat itu seketika keindahan kuta berubah menjadi lautan api dengan banyaknya mayat berserakan dimana-mana akibat ledakan bom. Mayat-mayat tersebut sudah tidak dapat lagi diidentifikasi dikarenakan bagian tubuh mayat dipotong-potong dan terbakar sehingga susah dikenali. Oleh sebab itu tim forensik Rumah Sakit Sanglah membentuk tim untuk melakukan tes DNA agar potongan-potongan mayat dapat dikenali.
KEYWORD
1. Genetik
adalah ilmu yang mempelajari suatu gen.
2. Gen
adalah Zat terkecil dari bahan genetik yang terdapat di dalam DNA sebagai pembawa sifat biologis.
3. DNA (Deoxyribonucleic Acid)
adalah kumpulan asam nukleat yang menyimpan dan sebagai bahan genetik pembawa informasi dari sel ke sel.
4. Tes DNA
adalah metode untuk mengidentifikasi fragmen-fragmen dari DNA itu sendiri atau secara sederhana metode untuk mengidentifikasi, menghimpun, dan mengiventrarisirfile-file khas karakter tubuh.
5. Identifikasi
adalah mengenali atau mencari tahu secara rinci dan mendetail suatu informasi.
6. Tim forensik
adalah beberapa dokter atau dokter spesialis yang dipilih secara khusus dan profesional untuk mengidentifikasi sebuah kasus atau jenasah.
LEARNING OBJECTIVE
1. Dapat menjelaskan struktur dan fungsi DNA dan RNA
2. Dapat mengetahui cara melakukan tes DNA
3. Dapat menjelaskan prinsip dasar dari sampel untuk tes DNA
4. Dapat menjelaskan sintesis protein dan regulasinya
5. Dapat menjelaskan embriologi seecara umum
6. Dapat menjelaskan struktur komponen kromosom
BAB II
PEMBAHASAN
1.1 STRUKTUR DAN FUNGSI DNA DAN RNA
DNA (deoxyribonnukleid acid) adalah asam nukleat yang berisi genetic intruksi yang digunakan dalam pengembangan dan fungsi dari semua hidup yang dikenal organism. (dengan pengecualian virus RNA). DNA dalam jangka panjang sebagai penyimpan informasi.DNA juga dapat ditemukan pada organel mitokondria, plastid, dan sitoplasma (dalam jumlah yang sedikit).
Struktur DNA tersusun oleh nukleotida-nulkeotida yang saling terpaut membentuk polinukleotida yang amat pamjang.DNA merupakan molekul yang besar(makromolekul) dan terdiri dua rantai polinukleotida yang saling berkaitan. Setiap nukleotida tersusun atas 3 komponen terdidri dari 3 komponen antara lain :
- Gugus fosfat
- Gula deoksiribosa
- Basa nitrogen
Basa nitrogennya meliputi basa purin dan basa pirimidin. Basa purin meliputi guanine (G) dan adenin (A), basa pirimidin meliputi sitosin (C) dan timin (T). basa nitrogen purin dari heliks, yang satu berpasangan dengan basa pirimidin dari helix (heliks atau rantai ganda).
è FUNGSI DNA
1. Merupakan material kromosom sebagai pembawa informasi genetic melalui pembelahan sel.
2. Dapat melakukan replikasi, yaitu membentuk turunan atau menggandakan diri.(DNA anak) memiliki urutan basa yang identik dengan yang dimiliki oleh heliks ganda parental (DNA induk).
3. Pada sel organisme prokariotik(bakteri), DNA berantai tunggal. Pada sel eukariotik , DNA berupa heliks (rantai) ganda.
4. Mengontrol aktivitas sel (secara langsung maupun tidak langsung)
5. DNA dapat membentuk RNA
6. Menentukan proses sintesis protein
RNA (ribonucleic acid) merupakan bahan genetik yang memainkan peran utama dalam ekspresi genetic dalam dogma pokok (central dogma) genetic molekuler. RNA tersusun dari :
- Gula pentose, yang dikenal dengan ribose
- Asam folat
- Basa nitrogen yang dibekan menjadi dua tipe dasar, yaitu :
Pirimidin dibedakan menjadi : sitosin (C) dan urasil (U)
Purin dibedakan menjadi : adenosin (A) dan guanine (G)’
è MACAM DAN FUNGSI RNA
1. RNAm (RNA messenger)
Setelah RNA dibentuk oleh DNA didalam inti, RNAm membawa cetakan-cetakan ke sitoplasma dan bergerak diatas ribosom. RNAm menempatkan kde genetic berupa 3 urutan basa nitrogen kodon-kodonyaberturut-turut diribosom untuk menyusun asam amino. RNAm dibentuk pada sel saat hendak melakukan sintesis protein.RNAm dapat ditemukan di dalam inti sel dan sitoplasma. RNAm merupakan molekul untaian tunggal.RNAm ini membawa informasi genetic dari DNA ke ribosom.
2. RNAr (RNA ribiosom)
RNAr dibentuk dari prekuser yang disebut RNA pra ribosom, mempunyai berat molekul paling besar dibandingkan RNAm dan RNAt. Bersama – sama dengan protein , RNA ini akan membentuk struktur ribosom yang mengatur translasi.
3. RNAt (RNA transfer)
RNAt disebut RNA pemindah dan merupakan RNA terpendek. Fungsi RNat adalah menerjemahkan kode-kode (kodon) yang dibawa pleh RNAm. Hasil penerjemahan ini berupa deretan basa nitrogen yang sesuai dengan kodon yang ada pada RNAd atau RNAm. RNAt membawa pasangan kodon pada RNAm,sehingga disebut antikodon.RNat juga membawa asam amino yang sesuai dengan kodon-kodon RNAd atau RNAm.
2.1 CARA MELAKUKAN TES DNA
Tes DNA dapat dibuktikan melalui suatu proses yang disebut Elektroforesis. Yang dimana tahapan-tahapan elektroforesis tersebut adalah :
1. Preparasi sampel dan pengambilan sampel DNA (isolasi) dari bagian tubuh.
2. Pemurnian DNA dari kotoran-kotoran seperti protein menggunakan teknik sentrifugasi atau filtrasi vakum.
3. Pemasukan sampel DNA yang telah dimurnikan ke dalam mesin PCR ( polymerase chain reaction ) sebagai tahapan amplifikasi.
4. Hasil amplifikasi ini adalah kopi urutan DNA lengkap dari DNA sampel.
5. Karakterisasi kopi urutan DNA dengan elektroforesis untuk melihat pitanya.
6. Tahapan typing untuk memperoleh tipe DNA.
7. Finishing untuk mencocokan tipe-tipe DNA.
Karena urutan DNA setiap orang berbeda maka jumlah dan lokasi pita DNA (pola elektroforesis) setiap individu juga berbeda. Mesin PCR akan membaca data-data DNA dan menampilkannya dalam bentuk angka-angka dan gambar-gambar identifikasi DNA.
3.1 PRINSIP DASAR SAMPEL UNTUK TES DNA
1. sampel DNA dapat diambil dari semua bagian biologis manusia, seperti darah, rambut beserta akarnya.
2. Sampel disimpan pada suhu 4 derajat.
3. Prinsip metode ini adalah mempergunakan untai pendek DNA yang disebut probe yang telah diberi pendar. Probe ini dirancang spesifik untuk gen sampel tertentu dan hanya akan menempel atau berhibridasi dengan DNA sampel tersebut.
4.1 SINTESIS PROTEIN DAN REGULASINYA
1. Replikasi DNA
Setiap sel dapat memperbanyak diri dengan cara membelah. Sebuah sel membelah menjadi dua sel, dua sel membelah menjadi 4 sel dan seterusnya. Sebelum sel membelah terjadi perbanyakan komponen-komponen di dalam sel termasuk DNA . perbanyakan DNA dilakukan dengan cara replikasi. Replikasi adalah proses pembuatan (sintesis) DNA baru atau penggandaan DNA didalam nukleus.pada saat breplikasi berlangsung DNAinduk membentuk kopian DNA anak yang sama persis sehingga DNA induk berfungsi sebagai cetakan untuk pembentukan DNA baru.
2. Proses transkripsi dan regulasinya
Transkripsi merupakan sintesis RNA dari salah satu rantai RNA. Rentangan DNA yang ditranskripsi menjadi molekul RNA disebut unit transkripsi. Transkripsi terdiri dari 3 tahap: yaitu inisiasi , elongasi, dan terminasi.
-Inisiasi, daerah DNA dimana RNA polymerase melekat dan mengawali transkripsi, diebut juga promoter. Suatu promoter mencakup tititk awal atau star poin transkripsi (nukleotida dimana sintesis sebenarnya dimulai dan biasanya membentang beberapa pasangan nukleotida di depan titik awal tersebut).
-Elongasi, pada saat RNA bergerak disepanjang DNA, pilingan helix ganda DNA tersebut terbuka secara berurutan, kira-kira 10-20 basa DNA sekaligus. Transkripsi berlanjut pada laju kira-kira 60 nukleotida per deti.
-Terminasi, transkripsi berlangsung sampai RNA polymerase mentranskripsi urutan DNA yang disebut terminator.
3. Proses translasi dan regulasinya
Translasi adalah proses sel menginterpretasikan suatu kode genetik menjadi protein yang sesuai. Terdiri dari 3 tahap yaitu : inisiasi, elongasi, terminasi
-inisiasi : terjadi dengan adanya RNAd, sebuah RNAt yang memuat asam amino pertama dari polipeptidadan sebuah sub unit ribosom.
-elongasi : asam amino- asam amino berikutnya ditambahkan satu persatu pada asam amino pertama (metionin).
-terminasi : elongasi berlanjut hingga ribosom mencapai kodon stop. Triplet basa kodon stop adalah UAA, UAG, atau UGA. Kodon stop tidak mengkode suatun asam amino melainkan bertindak sebagai sinyal untuk menghentikan translasi.
4. Sintesis protein dan regulasinya
![]() | |||||||
![]() | ![]() | ||||||
![]() | |||||||
![]() | |||
![]() |

|




|




|

• DNA membentuk RNAd untuk membawa kode-kode pembentukan protein, berdasarkan urutan basa nitrogennya
• RNAd meninggalkan nulkleus, menuju ribosom yang terdapat dalam sitoplasma
• RNAt dating membawa asam amino yang sesuai dengan yang dibawa oleh RNAd, RNAt ini menggabung dengan RNAd, sesuai dengan pasangan N
• Asam amino akan berderet dalam urutan yang sesuai dengan kode terbentuk protein yang diharapkan
• Protein yang terbentuk merupakan enzim yang mengatur metabolism sel
5.1 EMBRIOLOGI SECARA UMUM
1.PEMBUAHAN
Pada saat kopulasi antara pria dan wanita (coitus) dengan ejakulasi, sperma dari saluran reproduksi pria didalam vagina wanita, akan dilepaskan cairan mani berisi sel sperma ke dalam saluran reproduksi wanita. Jika senggama terjadi pada masa ovulasi (masa subur wanita), maka kemungkinan sperma akan bertemu dengan ovum yang disebut sebagai pembuahan atau fertilisasi. Proses pembuahan ini terjadi didalam tuba fallopi, umumnya didaerah ampula/infundibulum.
Ovum yang dilepaskan saat ovulasi dikelilingi oleh zona pelusida yang diluarnya ada sel yang membentuk corona radiata. Setelah terjadi pembuahan, zona pelusida mengalami perubahan sehingga tidak dapat ditembus oleh sperma yang lain.
Setelah sperma mencapai oosit terjadi :
1. reaksi zona atau reaksi kortikal pada selaput zona pelusida
2. oosit menyelesaikan pembelahan keduanya sehingga menghasilkan oosit definitive yang
Ovum yang dilepaskan saat ovulasi dikelilingi oleh zona pelusida yang diluarnya ada sel yang membentuk corona radiata. Setelah terjadi pembuahan, zona pelusida mengalami perubahan sehingga tidak dapat ditembus oleh sperma yang lain.
Setelah sperma mencapai oosit terjadi :
1. reaksi zona atau reaksi kortikal pada selaput zona pelusida
2. oosit menyelesaikan pembelahan keduanya sehingga menghasilkan oosit definitive yang
Kemudian menjadi pronukleus wanita.
3. inti sel sperma membesar membentuk pronukleus pria
4. ekor sperma lepas dan bergenerasi
5. pronukleus pria dan wanita yang haploid membentuk zygote yang diploid
2. PEMBELAHAN / PERKEMBANGAN EMBRIO AWAL
3. inti sel sperma membesar membentuk pronukleus pria
4. ekor sperma lepas dan bergenerasi
5. pronukleus pria dan wanita yang haploid membentuk zygote yang diploid
2. PEMBELAHAN / PERKEMBANGAN EMBRIO AWAL
Setelah terbentuk zigot, maka beberapa jam kemudian terjadi pembelahan zigot sehingga terbentuk dua blastomer. Dalam tiga hari selama perjalanan ke tuba, akan terbentuk sekelompok blastomer yang sama besar sehingga, hasil konsepsi berada dalam stadium morula.
Setelah sampai di stadium Morula, terjadi akumulasi cairan sehingga terjadi blastula yang akhirnya terbentuk blastokista.
Sekumpulan sel yang ada didalam blastokista disebut massa sel dalam (Inter cell mass). Blastokista diluarnya dikelilingi oleh sel-sel yang lebih kecil yang disebut trofoblas (Trophoblast) yang mempunyai kemampuan menerobos kedalam endometrium.
3. IMPLANTASI/NADASI
Sekumpulan sel yang ada didalam blastokista disebut massa sel dalam (Inter cell mass). Blastokista diluarnya dikelilingi oleh sel-sel yang lebih kecil yang disebut trofoblas (Trophoblast) yang mempunyai kemampuan menerobos kedalam endometrium.
3. IMPLANTASI/NADASI
Kontak antara zigot stadium Blastokista dengan dinding rahim akan menimbulkan berbagai reasi seluler sehingga sel trofoblas tersebut dapat menempel dan mengadakan infiltrasi pada lapisan epitel endometrium uterus. Tahap ini disebut sebagai implantasi / nidasi yang terjadi kurang lebih enam hari setelah konsepsi. Apabila sudah terjadi implantasi / nidasi maka baru dikatakan terjadi kehamilan (Gravid).
Pada hari ke empat, inti blastokista telah sampai pada permukaan stoma endometrium. Pada hari ke enam, blastokista mulai masuk kedalam stoma endometrium dan pada hari ke sepuluh, blastokista telah terbenam seluruhnya ke dalam stroma endometrium, sehingga tahap implantasi / nidasi berakhir.
Pada hari ke empat, inti blastokista telah sampai pada permukaan stoma endometrium. Pada hari ke enam, blastokista mulai masuk kedalam stoma endometrium dan pada hari ke sepuluh, blastokista telah terbenam seluruhnya ke dalam stroma endometrium, sehingga tahap implantasi / nidasi berakhir.
Selaput janin terdiri atas korion, amnion, kantung kuning telur, alantois. Bagian korion fili tetap berkembang yang kelak akan menjadi plasenta. Plasenta, selain terdiri dari komponen janin juga tyerdiri dari komponen maternal yang disebut desidua (desidua basalis). Desidua dibagi menjadi dua daerah, yaitu:
1. desidua basalis, terletak diantara hasil konsepsi dengan dinding uterus
2. desidua capsularis, terletak diantara hasil konsepsi dengan cavum uteri
3. desidua parietalis/Vera, terletak meliputi/mengelilingi dinding uterus yang lain.
4. PLASENTASI
1. desidua basalis, terletak diantara hasil konsepsi dengan dinding uterus
2. desidua capsularis, terletak diantara hasil konsepsi dengan cavum uteri
3. desidua parietalis/Vera, terletak meliputi/mengelilingi dinding uterus yang lain.
4. PLASENTASI
Pada ± minggu ke 16 seluruh kantong rahim telah ditutupi oleh vili korialis. Setelah kantung membesar, vili diseberang janin (daerah desidua capsularis) terjepit, mengalami degenerasi, sehingga menjadi halus (korion halus). Vili di desidua basalis berkembang dengan cepat membentuk plasenta (Plasenta Pars Fetalis).
Fungsi plasenta:
1. nutritive, alat yang menyalurkan makanan dari ibu ke janin
2. ekskresi, alat yang menyalurkan hasil metabolisme dari janin ke ibu.
3. respirasi, menyalurkan O2 dari ibu ke janin dan sebaliknya, menyalurkan CO2 dari janin ke
Fungsi plasenta:
1. nutritive, alat yang menyalurkan makanan dari ibu ke janin
2. ekskresi, alat yang menyalurkan hasil metabolisme dari janin ke ibu.
3. respirasi, menyalurkan O2 dari ibu ke janin dan sebaliknya, menyalurkan CO2 dari janin ke
Ibu.
4. alat pembentuk hormone (Endokrin)
5. alat penyalur antibody dari ibu ke janin (Imunologi)
6. Farmakologi, menyalurkan obat yang dibutuhkan janin, dari sang ibu.
4. alat pembentuk hormone (Endokrin)
5. alat penyalur antibody dari ibu ke janin (Imunologi)
6. Farmakologi, menyalurkan obat yang dibutuhkan janin, dari sang ibu.
Plasenta dihubungkan dengan umbilikulus janin melalui tali pusar (Umbilical Cord) yang mengandung dua arteri umbilikalis dan satu vena umbilikalis. Mesoblast antara ruang amnion danm embrio menjadi padat disebut body stalk, menghubungkan embrio dengan dinding trofoblast yang kelak menjadi tali pusat.
5. CAIRAN AMNION
5. CAIRAN AMNION
Rongga yang diliputi selaput janin disebut sebagai rongga amnion. Didalam ruang ini terdapat cairan amnion (Liquor Amnii). Volume cairan amnion (air ketuban) pada kehamilan berkisar antara 1000 – 1500 ml. Cairan amnion berasal dari sekresi oleh dindinmg selaput amnion/plasenta, kemudian setelah system urinorius janin terbentuk, urine janin yang diproduksi, juga dikeluarkan kedalam rongga amnion.
6. PERKEMBANGAN EMBRIO TINGKAT LANJUT
a. perkembangan bulan pertama sampai ke 2
6. PERKEMBANGAN EMBRIO TINGKAT LANJUT
a. perkembangan bulan pertama sampai ke 2
Ada tonjolan di jantung dan bengkak dikepala, karena otak sedang berkembang. Jantung mulai berdetak, dan dapat dilihat detakannya pada suatu alat ultra sonic scan. Lesung pipit pada sisi kepala akan menjadi telinga. Dan terjadi pengentalan yang nantinya akan membentuk mata. Pada bagian atas badan akan terjadi pembengkakan yang akan membentuk tulang dan otot. Dan bengkak kecil menunjukan lengan dan kaki mulai tumbuh.
b. Perkembangan Embrio Bulan Ke 3
b. Perkembangan Embrio Bulan Ke 3
Pada tahap ini, bagian muka pelan-pelan mulai terbentuk. Mata terlihat lebih jelas dan mempunyai beberapa warna. Juga telah terbentuk mulut dengan lidah. Pada tahap ini calon tangan dan kaki mulai terlihat menonjol pada sisi lateral corpus dan distal. Selanjutnya akan terlihat garis-garis bakal terbentuknya jari-jari tangan dan kaki. Juga mulai terbentuk organ-organ dalam utama seperti jantung, otak, paru-paru, hati, ginjal, usus.
c.Perkembangan Embrio Pada Bulan Ke 4
c.Perkembangan Embrio Pada Bulan Ke 4
Dua belas minggu setelah proses pembuahan, janin telah terbentuk sepenuhnya. Semua organ badannya, otot, lengan dan tulang telah lengkap. Janin mengalami pertumbuhan yang lebih matang. Saat minggu ke 14, denyut jantung berdetak lebih kencang dan dapat etrdengar menggunakan alat ultrasonic detector. Denyut jantung berdetak sangat cepat sekitar dua kali lebih cepat dari denyut jantung orang dewasa.
e. Perkembangan bulan ke 5-6
e. Perkembangan bulan ke 5-6
Pada masa ini janin tumbuh dengan cepat. Bagian tubuh tumbuh lebih besar sehingga badan dan kepala lebih proporsional. Garis-garis pada kulit jari kini telah terbentuk, sehingga janin memiliki sidik jari sendiri. Pada minggu ke 21 hingga minggu ke 25, anda akan merasakan gerakan janin untuk pertama kali. Pada mulanya akan terasa suatu denyutan atau sedikit peregerakan, dan mungkin terasa seperti gangguan pencernaan. Selanjutnya, anda akan merasakan janin anda menendang.
f. Perkembangan bulan ke 7-8
f. Perkembangan bulan ke 7-8
Janin kini bergerak dengan penuh semangat dan bereaksi terhadap sentuhan dan bersuara. Janin juga mempunyai kebiasaan untuk bangun dan tidur. Kebiasaan ini sering berbeda dengan kebiasaan anda. Ketika anda istirahat pada malam hari, janin mulai bangun dan menendang. Pada minggu ke 29, kelopak mata janin terbuka untuk yang pertama kali. Pada minggu ke 30, panjang janin normal Indonesia sekitar 33 cm.
g.Perkembangan bulan ke 9 sampai lahir
g.Perkembangan bulan ke 9 sampai lahir
Pada minggu ke 35 terjadi proses penyempurnaan kulit, yang sebelumnya berkerut, pada tahap ini lebih lembut dan halus. Pada minggu ke 38, janin pada umumnya terbaring turun, siap untuk proses kelahiran. Kadang-kadang sebelum kelahiran, kepala berpindah masuk ke panggul dan disebut “masuk pintu atas panggul”, namun, terkadang kepala janin belum masuk pintu atas panggul sampai kelahiran dimulai.
6.1 STRUKTUR KOMPONEN KROMOSOM
KROMOSOM
Kromosom terdapat di dalam nukleus dan hanya dapat diamati dengan mikroskop pada saat sel sedang membelah secara mitosis atau meiosis. Ketika sel sedang membelah, di dalam inti terdapat benang-benang halus yang dapat menyerap zat warna, yang di sebut kromatin (chroma = berwarna, tin= benang). Pada tahap profase, benang-benang kromatin menebal dan memendek, yang disebut kromosom (chroma = berwarna, soma = badan).
Benang kromatin merupakan benang fibril yang tersusun atas DNA dan protein. Pada benang kromosom terdapat lengan kromosom (kromatid) dan sentromer. Di dalam sentromer terdapat kinetokor, yaitu serat protein tempat melekatnya serat gelondong saat pembelahan sel. Pada bagian ujung kromosom terdapat struktur pelindung yang di sebut telomer.
Salah satu penyusun kromosom yaitu DNA, dianggap molekul hidup karena dapat melakukan replikasi. Oleh karena itu kromosom pun dapat menggandakan diri. DNA juga merupakan tempat penyimpanan informasi genetik yang akan di wariskan kepada keturunannya. Hal tersebut yang menyebabkan kromosom dikatakan sebagai benang pembawa sifat.
Penyusun kromosom yang lain adalah protein. Protein ini ada dua macam, yaitu protein histon, yang bersifat basa dan protein non-histon yang bersifat asam. Ke dua macam protein ini berfungsi sebagai media bagi benang kromosom sehingga menjadi padat dan berperan sebagai enzim pengganda DNA dan pengkopi DNA menjadi RNA. Protein histon yang telah terbungkus DNA disebut nukleosom.
1. Jumlah Kromosom
Di dalam sel tubuh (sel somatik) makhluk hidup, kromosom umumnya berpasangan atau di sebut diploid (2n), sedangkan di dalam sel gamet, kromosom tidak berpasangan (tunggal) atau disebut haploid (n). Jadi, baik sperma maupun ovum mengandung n kromosom. Jika terjadi pembuahan antara sperma (n kromosom), dengan ovum (n kromosom), akan terbentuk sel zigot (2n kromosom). Selanjutnya sel zigot membentuk sel tubuh (2n kromosom).
2. Kromosom Homolog
Kromosom di dalam sel tubuh jumlahnya sepasang. Kromosom yang satu dengan pasangannya bersifat identik atau homolog. Pasangan kromosom homolog itu mempunyai ciri-ciri:
a. bentuknya sama
b. pasangan gen yang ada di dalamnya identik
c. pasangan gen yang ada di dalamnya terletak pada lokus (lokasi) gen yang bersesuaian.
3. Genom Kromosom
Kromosom biasanya di beri nomor menurut ukuran panjangnya. Pada manusia karena jumlah kromosomnya 23 pasang, maka kromosom manusia diberi nomor 1 sampai dengan 23. Kormosom nomor sat (terpanjang) ada sepasang, demikian pula dengan kromosom yang lain, jumlahnya sepasang. Kromosom terpendek adalah nomor 23. Perangkat kromosom manusia secara keseluruhan, yaitu kromosom nomor 1 sampai dengan nomor 23, di sebut genom kromsom.
4. Bentuk Kromosom
Kromosom terdiri dari lengan kromosom dan sentromer. Berdasarkan letak sentromer, kromosom dibedakan menjadi empat macam seperti berikut:
a. Telosentik: sentromer terletak diujung kromosom.
b. Akrosentrik: sentromer terletak didekat ujung kromosom (disubterminal).
c. Submetasentrik: sentromer memnagi lengan kromosom menjadi dua lengan yang sama panjang (sentromer terletak disub median).
d. Metasentrik: sentromer terletak ditengah membagi lengan kromosom menjadi dua lengan.

BAB III
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
DNA merupakan dasar genetik dan sebagai kontrol genetik, artinya DNA adalah satu-satunya alat paling sederhana sebagai pembawa informasi genetik dan DNA memiliki nukleotida yang berperan dalam pembawa informasi tersebut dan sebagai kontrol peng-kodean asam amino dalam proses sintesis. Dalam bidang embriologi DNA berfungsi sebagai pembawa sifat dari ayah dan ibu sehingga anak mempunyai sifat dan fisik yang mirip ayah dan ibunya.
DAFTAR PUSTAKA
Campbell, Neil A. Jane B. Reece, Lawrence G. Mitchel. 2002. Biologi. Edisi Kelima- Jilid 1. Jakarta : Erlangga
Siti Nur Rocmah, dkk. Biologi SMA Kelas XII. 2006. Yogyakarta: PT Pustaka Insan Madani
Tidak ada komentar:
Posting Komentar