Minggu, 11 November 2012

LAGU LOKAL SASAK LOMBOK... AKU SAK MISKIN

AKU SAK MISKIN



             D                         Bm                A              F#m 
apelah pantes aku lamar kamu, sengak idupte jaok bedene.

            D                        Bm                               A               F#m
kamu sak inges solah dait sugih lalok, marak ntan aku kanak nerake.

                   D                     F#m
jelas dengan toak bi endekne suke....

                            D                                                 A
reff : marak entan aku sayang..., endek pantes kance kamu sayang..
       
                            Bm                   C#                    F#m
        aku dengan miskin endek ke mampu pinak bi bahagie....

                          D                                             A                            
        aku kance kamu sayang..., sanget jaok bedene sayang...

                    Bm                        C#              F#m
        marak bumi langit.., temisalan aku kance kamu....

                 D                     E                           C#                 F#m
percume doang ite saling kangen lamun selapukne piyak bi sengsare....

     D A Bm C# F#m
back to reff......


Senin, 28 Februari 2011

Etika Kedokteran dan Profesionalisme

                                MAKALAH
SMALL GROUP DISCUSSION (SGD)
                                 Skenario 5     
“Etika Kedokteran dan Profesionalisme”








  
Disusun Oleh Kelompok II

1.      M. Afrian Fakhrul Haqqi          ( 010.06.0011 )
2.      Rahmatussafri                             ( 010.06.0012 )
3.      Samsul                                          ( 010.06.0013 )
4.      Rajib Maulana                            ( 010.06.0014 )
5.      Desy Afni Wulandari                  ( 010.06.0015 )
6.      Rizka Leonita Fahmy                 ( 010.06.0016 )
7.      Elok Ainika Prautami                 ( 010.06.0017 )
8.      Dedi Irawan                                 ( 010.06.0018 )
9.      Amyaristasya Sintiya Agustina  ( 010.06.0019 )
10.  Uyun Mihwar                              ( 010.06.0020 )

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ISLAM AL-AZHAR
MATARAM 2010  
KATA PENGANTAR


     Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat ALLAH SWT, karena dengan rahmat dan hidayahnya kami dapat menyelesaikan tugas kelompok kami dalam Skenario 5 dengan judul “ETIKA KEDOKTERAN dan PROFESIONALISME”. Adapun tugas ini kami selesaikan sebagai bahan acuan bagi mahasiswa khususnya mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Islam Al-Azhar Mataram
            Tentu saja bahan-bahan yang terhimpun dalam tugas ini sepenuhnya bukan hasil kami sendiri melainkan kami pilah, yang menurut kami atau siapa saja yang dapat dengan mudah mempelajarinya, mendalaminya serta mensosialisasikannya, minimal dilingkungannya.
            Semoga laporan ini dapat lebih bermanfaat bagi pembaca, maupun bagi bangsa dan tanah air. Laporan ini tentunya masih jauh dari sempuran, oleh karena itu saran dan kritik yang membangun sangat kami harapkan untuk sempurnanya laporan ini.Terima kasih.




        Mataram, 12 Oktober 2010



Tim Penyusun






ii
DAFTAR  ISI

HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR ............................................................................    ii
DAFTAR  ISI ..........................................................................................     iii
                                
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR  BELAKANG .................................................................   1
B. TUJUAN ........................................................................................    2         
C. RUMUSAN MASALAH…….......................................................   2

BAB II
PEMBAHASAN
  1. LEARNING OBJECTIVE ..........................................................  3         
1.   Klarifikasi Masalah/Konsep yang Tidak di Ketahui.............   3
2.   Konsep dasar Pendidikan Seumur Hidup..............................   3
3.   Strategi pendidikan seumur hidup.........................................    3
4.   Pendidikan seumur hidup dalam berbagai perspektif.........     3
  1. PEMBAHASAN LEARNING OBJECTIVE ...........................   4
1.   Klarifikasi Masalah/Konsep yang Tidak di Ketahui.............   4
2.   Konsep dasar Pendidikan Seumur Hidup..............................    8
3.   Strategi pendidikan seumur hidup.........................................      8
4.    Pendidikan seumur hidup dalam berbagai perspektif.........      9
                                               
BAB III
PENUTUP
  1. KESIMPULAN .............................................................................  11
  2. SARAN ..........................................................................................   11

DAFTAR PUSTAKA................................................................................  12

iii
                               BAB I
                     PENDAHULUAN

A.    Latar belakang
Etika berasal dari bahasa Yunani ethos yang berarti adat, budi pekerti. Di sini etika dapat dipahami sebagai ilmu mengenai kesusilaan. Dalam filsafat pengertian etika adalah telah dan penilaian kelakuan manusia ditinjau dari kesusilaannya. Kesusilaan yang baik merupakan ukuran kesusilaan yang disusun bagi diri seseorang atau merupakan kumpulan keharusan, kumpulan kewajiban yang dibutuhkan oleh masyarakat atau golongan masyarakat tertentu bagi anggota-anggotanya. Dalam hal ini etika bagi para dokter Muslim. Kadang kesusilaan didasarkan pada agama, sehingga bilamana yang berkuasa itu agama, maka agama menjadi guru etika.

Sebagai suatu pendidikan profesi, pendidikan kedokteran diharapkan dapat menghasilkan dokter yang menguasai ilmu teori dan praktik kedokteran beserta perilaku dan etika yang mulia pula. Dalam upacara wisuda semua calon dokter harus mengucapkan sumpah dokter dengan disaksikan oleh Dekan, Direktur Rumah Sakit, Kepala Kantor Wilayah Departemen Kesehatan, para dosen dan anggota keluarga. Dalam mengikrarkan sumpah yang didampingi oleh para pemuka agama, calon dokter berjanji akan mengamalkan Kode Etik Kedokteran. Dengan adanya hal tersebut diharapkan kelak para calon dokter akan menjadi dokter yang beretika mulia, bertanggungjawab dan taat pada hukum yang berlaku.

Dalam etika kedokteran islam tercantum nilai-nilai bahwa Qur’an dan Hadits adalah sumber segala macam etika yang dibutuhkan untuk mencapai hidup bahagia dunia akhirat. Etika kedokteran mengatur kehidupan, tingkah laku seorang dokter dalam mengabdikan dirinya terhadap manusia baik yang sakit maupun yang sehat.

1

B.     Tujuan
Ø  Supaya kita mempunyai kenginan untuk belajar dan mental yang kuat sehingga dapat memjadi penggerak belajar. serta menjadikan kita untuk lebih maju menuju masa depan dan kehidupan yang lebih cerah.
Ø  Mengembangkan potensi kepribadian manusia sesuai dengan kodrat dan hakikatnya, yakni seluruh aspek pembaurannya seoptimal mungkin.
Ø  Dengan mengingat proses pertumbuhan dan perkembangan kepribadian manusia bersifat hidup dinamis, maka pendidikan wajar berlangsung seumur hidup.

C.    Rumusan Masalah
v Bagaimanakah cara melakukan pembelajaran lifelong lerning dan penerapannya dalam kehidupan kita sehari-hari ?
















2

BAB II
PEMBAHASAN
   
Skenario 5 : Etika Kedokteran dan Profesionalisme

Dr.Bihbah mencoba untuk mengamalkan pengetahuannya untuk menjadi seorang family doctor dan juga berperan sebagai five star doctor dalam mengelola klinik di Puskesmasnya dan di prakteknya. Pasien sangat menyukainya karena ia menghormati mereka dan dapat merasakan kesulitan-kesulitan mereka. Saat ini ia dihadapai suatu masalah yang pelik. Seorang ibu membawa kemenakannya, perempuan berusia 16 tahun yang hamil 4 bulan, dan belum bersuami. Ia berharap dr. Bihbah mempunyai solusi untuk menutupi aib ini agar keluarga mereka tidak mengandung malu. Dalam perbincangan dengan remaja hamil itu, terungkap bahwa remaja itu pengguna narkoba suntik dan teman kencannya menderita HIV. Begitu mendengar pengakuan kemenakannya, si ibu menjadi emosional dan berteriak-teriak memarahinya dengan suara yang begitu keras sehingga semua orang di Puskesmas dapat mendengar dan mengetahui bahwa keluarga remaja itu mendapat aib.         

A.    Learning Objectiverasakan 
1.      Klarifikasi masalah/konsep yang tidak dimengerti
  1. Konsep dasar Pendidikan Seumur Hidup
  2. Strategi pendidikan seumur hidup.
  3. Pendidikan seumur hidup dalam berbagai perspektif.





3
B.     Pembahasan Learning Objective

1.      Klarifikasi Masalah/Konsep yang Tidak di Ketahui
Family Doctor
Dokter keluarga adalah setiap dokter yang mengabdikan dirinya dalam bidang profesi kedokteran maupun kesehatan yang memiliki pengetahuan dan keterampilan melalui pendidikan khusus di bidang kedokteran keluarga yang mempunyai wewenang untuk menjalankan prakter dokter keluarga.
                                                                                        
Five Star Doctor           
Five star doctor adalah profil dokter ideal yang memiliki kemampuan untuk melakukan serangkaian pelayanan kesehatan untuk memenuhi kualitas, kebutuhan, efektifitas biaya, dan persamaan dalam dunia kesehatan.
Lima kualitas yang harus dimiliki oleh five star doctor, yaitu :
1.      Care Provider, Mampu menyediakan perawatan
2.      Decision maker, Mampu menjadi penentu keputusan
3.      Communicator, Mampu menjadi komunikator yang baik
4.      Community leader, Mampu menjadi pemimpin dalam komunitas atau masyarakat
5.      Mampu dan bisa memiliki skill managerial yang baik untuk menjalankan fungsi-fungsi di atas.

Klinik             
Klinik adalah bagian rumah sakit atau lembaga kesehatan tempat orang berobat dan memperoleh penanganan medis serta tempat mahasiswa kedokteran melakukan pengamatan terhadap kasus penyakit yang diderita para pasien. Klinik juga diartikan sebagai organisasi kesehatan yang bergerak dalam penyediaan pelayanan kesehatan kuratif (diagnosis dan pengobatan), biasanya terhadap satu macam gangguan kesehatan.




4

Kompetensi
Kompetensi adalah kemampuan kerja setiap individu yang mencakup aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang sesuai dengan standar yang ditetapkan. Sedangkan kompetensi dokter adalah seperangkat tindakan cerdas dan penuh tanggung jawab yang dimiliki oleh seorang dokter sebagai syarat untuk dianggap mampu oleh masyarakat dalam melaksanakan tugas-tugasnya.
Area kompetensi Dokter, antara lain :
1.      Area Komunikasi Efektif
Mampu menggali dan bertukar informasi secara verbal dan nonverbal dengan pasien semua usia, anggota keluarga, masyarakat, kolega, dan profesi lain.
2.      Area Keterampilan Klinis
Melakukan prosedur klinis dalam menghadapi masalah kedokteran sesuai dengan kebutuhan pasien dan kewenangannya.
3.      Area Landasan Ilmiah Ilmu Kedokteran
Mengidentifikasi, menjelaskan, dan merancang penyelesaian masalah kesehatan secara ilmiah menurut ilmu kedokteran-kesehatan mutakhir untuk mendapat hasil yang optimum.
4.      Area Pengelolaan Masalah kesehatan
Mengelola masalah kesehatan individu, keluarga, maupun masyarakat secara komprehensif, holistik, bersinambung, koordinatif, dan kolaboratif dalam konteks pelayanan kesehatan primer.
5.      Area Pengelolaan Informasi
Mengakses, mengelola, menilai secara kritis kesahihan dan kemamputerapan informasi untuk menjelaskan dan menyelesaikan masalah, atau mengambil keputusan dalam kaitan dengan pelayanan kesehatan di tingkat primer.
6.      Area Mawas Diri dan Pengembangan Diri.
Melakukan praktik kedokteran dengan penuh kesadaran atas kemampuan dan keterbatasannya; mengatasi masalah emosional, personal, kesehatan, dan kesejahteraan yang dapat mempengaruhi kemampuan profesinya; belajar sepanjang hayat; merencanakan, menerapkan, dan memantau perkembangan profesi secara sinambung.
7.      Area Etika, Moral, Medikolegal dan Profesionalisme Serta Keselamatan Pasien.
Berprilaku profesional dalam praktik kedokteran serta mendukung kebijakan kesehatan; bermoral dan beretika serta memahami isu etik maupun aspek medikolegal dalam praktik kedokteran; menerapkan program keselamatan pasien.

Kadaluwarsa
Kadaluwarsa adalah masa habis berlakunya suatu barang, semisal masa aman konsumsi suatu produk khususnya makanan, kosmetik dan barang-barang yang sifatnya konsumtif bagi manusia.
Ilmu kadaluarsa adalah ilmu yang sudah tidak dapat digunakan lagi karena ada ilmu-ilmu yang  menyainginya dan mudah dipahami.
                      
Profesionalisme
Profesional adalah orang yang terampil, handal, dan sangat bertanggungjawab dalam menjalankan profesinya. Orang yang tidak mempunyai integritas biasanya tidak pro-fesional. Profesionalisme pada intinya adalah kompetensi untuk melaksanakan tugas dan fungsinya secara baik dan benar (MenPAN, 2002 : 25).
Maister (1998 : 21-22), mengatakan bahwa ciri-ciri profesionalisme sejati yaitu :
- Bangga pada pekerjaan mereka
- Berusaha meraih tanggung jawab.
- Mengantisipasi, dan tidak menunggu perintah, mereka menunjukkan  inisiatif.
- Mengerjakan apa yang perlu dikerjakan untuk merampungkan tugas.
- Melibatkan diri secara aktif.
- Mencari cara untuk memudahkan orang yang mereka layani.
- Benar-benar mendengarkan kebutuhan orang-orang yang layani.
- Belajar memahami dan berfikir seperti orang-orang yang mereka layani sehingga    bisa mewakili mereka ketika orang-orang itu tidak ada ditempat.
                                        6
- Adalah pemain tim.
- Bisa dipercaya memegang rahasia.
- Jujur, bisa dipercaya dan setia.
- Terbuka pada kritik-kritik yang membangun mengenai cara meningkatkan diri.


Lifelong Learning
Belajar seumur hidup adalah belajar yang sering tanpa kita sadari. banyak yang mengatakan bahwa belajar terus adalah bohong apalagi ketika kesibukan yang terus semakin sibuk. Belajar seumur hidup bukan berarti belajar untuk memperbaiki diri sendiri saja. tapi terus mempelajari apa yang terjadi pada sekitar kita dengan membaca koran atau mencari hobi baru, mencari informasi, dsb.
Akhir kata, bagi seseorang yang belajar seumur hidup adalah hal yang mustahil maka ia telah menjadi orang yang gagal dan tidak dapat beradaptasi.
Hal yang mendasari perlunya pendidikan seumur hidup :
1.      Pertimbangan ekonomi. Masih banyaknya masyarakat yang masih berada di bawah garis kemiskinan.
2.      Keadilan. Tuntutan akan adanya persamaan dan kesempatan yang sama untuk memperoleh pendidikan.
3.      Faktor peranan keluarga.
4.      Faktor perubahan peranan sosial
5.      Perubahan teknologi
6.      Faktor-faktor vocational
7.      Kebutuhan-kebutuhan orang dewasa
8.      Kebutuhan anak-anak awal





7
2.      Konsep dasar Pendidikan Seumur Hidup
Pembahasan tentang konsep pendidikan atau belajar seumur hidup ( lifelong learning ) ini akan diuraikan dalam dua bagian yaitu ditinjau dari dasar teoritis/ religios dan dasar yuriditisnya.
A.    Dasar Teoritis ( religious )
Konsep pendidikan seumur hidup ini pada mulanya dikemukakan oleh filosof dan pendidik Amerika yang sangat terkenal yaitu John Dewey. Kemudian dipopulerkan oleh Paul Langrend melalui bukunya : An Introduction to Life Long Education. Menurut John Dewey, pendidikan itu menyatu dengan hidup. Oleh karena itu pendidikan terus berlangsung sepanjang hidup sehingga pendidikan itu tidak pernah berakhir.
Konsep pendidikan yang tidak terbatas ini juga telah lama diajarkan oleh Islam.
B.     Dasar Yuridis     
Konsep pendidikan seumur hidup di Indonesia mulai dimasyarakatkan melalui kebijakan negara yaitu melalui :
1.      Ketetapan MPR No. IV/MPR/1973 JO TAP. NO. IV/MPR/1978.
2.      UU No. 2 Tahun 1989 Pasal 4.
3.      Di dalam UU Nomor 2 Tahun 1989.

3.      Strategi pendidikan seumur hidup.
Adapun strategi dalam rangka pendidikan seumur hidup sebagaimana diinventarisir Prof. Sulaiman Joesoef, meliputi hal-hal berikut :


8
a.       Konsep pendidikan seumur hidup itu sendiri. Sebagaimana suatu konsep, maka pendidikan seumur hidup diartikan sebagai tujuan atau ide formal untuk pengorganisasian dan penstrukturan pengalaman-pengalaman pendidikan.
b.      Konsep belajar seumur hidup. Dalam pendidikan seumur hidup berarti pelajar belajar karena respons terhadap keinginan yang didasari untuk belajar dan angan-angan pendidikan menyediakan kondisi-kondisi yang membantu belajar.
c.       Konsep Belajar Seumur Hidup. Belajar seumur hidup dimaksudkan adalah orang-orang yang sadar tentang diri mereka sebagai pelajar seumur hidup, melihat belajar baru sebagai cara yang logis untuk mengatasi peroblema dan terdorong tinggi sekali untuk belajar di seluruh tingkat usia, dan menerima tantangan dan perubahan seumur hiudp sebagai pemberi kesempatan untuk belajar baru.
d.      Kurikulum yang membantu pendidikan seumur hidup. Dalam konteks ini, kurikulum didesain atas dasar prinsip pendidikan seumur hidup betul-betul telah menghasilkan pelajar seumur hidup yang secara berurutan melaksanakan belajar seumur hidup.
e.       Arah Pendidikan Seumur Hidup
4.      Pendidikan seumur hidup dalam berbagai perspektif
Dasar pemikiran yang menyatakan bahwa lifelong learning adalah sangat penting. Dasar pemikiran tersebut ditinjau dari berbagai aspek, diantaranya adalah sebagai berikut :
a.       Tinjauan Ideologis
Pendidikan seumur hidup atau lifelong learning akan memungkingkan seseorang mengembangkan potensi-potensinya sesuai dengan kebutuhan hidupnya, sebab pada dasarnya semua manusia dilahirkan ke dunia mempunyai hak sama, khususnya untuk mendapatkan pendidikan dan peningkatan pengetahuan dan keterampilannya (skill).
9
b.      Tinjauan Ekonomis
Melalui pendidikan, merupakan cara paling efektif untuk keluar dari suatu lingkaran yang menyeret kepada kebodohan dan kemelaratan.
c.       Tinjauan Sosiologis
Pada umumnya di negara-negara sedang berkembang ditemukan masih banyaknya para orang tua yang kurang menyadari akan pentingnya pendidikan formal bagi anak-anaknya. Oleh karena itu, banyak anak-anak mereka yang kurang mendapatkan pendidikan formal, putus sekolah atau tidak bersekolah sama sekali. Dengan demikian pendidikan seumur hidup kepada orang akan merupakan solusi dari masalah tersebut.
d.      Tujuan Filosofis
Di negara demokrasi, menginginkan seluruh rakyat menyadari pentingnya hak memilih dan memahami fungsi pemerintah, DPR, MPR dan sebagainya.
e.       Tinjauan Teknologis
Di era globalisasi seperti sekarang ini, tampaknya dunia dilanda oleh eksplosi ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) dengan berbagai produk yang dihasilkannya. Semua orang, tak terkecuali para pendidik, sarjana, pemimpin dan sebagainya dituntut selalu memperbaharui pengetahuan dan keterampilannya seperti apa yang terjadi di negara maju.
f.       Tinjauan Psikologis dan Paedagogis
Perkembangan IPTEK sangat pesat mempunyai dampak dan pengaruh besar terhadap berbagai konsep, teknik dan metode pendidikan. Disamping itu, perkembangan tersebut juga makin luas, dalam dan kompleks, yang menyebabkan ilmu pengetahuan tidak mungkin lagi diajarkan seluruhnya kepada anak didik di sekolah.
10

BAB III

PENUTUP



A.   Kesimpulan
v  Konsep pendidikan seumur hidup erat kaitannya dengan paham tentang waktu berlangsungnya pendidikan.
v  Pendidikan berlangsung seumur hidup dan dilaksanakan di dalam kehidupan keluarga, sekolah dan masyarakat.


B.   Saran
     Agar seseorang pelajar termotivasi untuk belajar sebaiknya dalam belajar diadakan belajar dilapangan, sehingga bisa lebih memahami materi-materi yang dipelajari.













11

DAFTAR PUSTAKA


·         Anonym, http://en.wikipedia.org/wiki/Learning


                                           
                      










12